Monday, May 13, 2019

MENGINTIP “SURGA” DI UTARA INDONESIA



Bagi banyak orang, melalui pemberitaan media massa, Natuna lebih dikenal dengan konflik dan perebutan kawasan oleh beberapa negara, seperti Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Atau Natuna kerap juga dikenal karena potensi bahari dan sumber daya MIGAS-nya yang melimpah. Padahal Natuna tidak sekedar itu.

Pada tanggal 5 Mei 2019 hingga 11 Mei yang lalu, kami (Arbain Rambey, Barry Kusuma, Galuh Azhar Wicaksana dan saya) beruntung karena dengan dukungan dari BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) dan juga KEMKOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Informatika), kami berkesempatan berkunjung ke Ranai yang merupakan Ibukota Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Perjalanan kami ke Natuna merupakan rangkaian dari inisiatif #yukjalanjalan yang sudah saya mulai sejak 2 yang tahun lalu untuk mengumpulkan beragam kisah dari penjuru pelosok negeri, khususnya daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Kei di Provinsi Maluku, silahkan menyimak kisah berikut ini dari Natuna.

Laut Sakti Rantau Betuah
Kira-kira demikian ungkapan yang identik dengan budaya masyarakat Melayu di Kepulauan Riau, termasuk Natuna.

Natuna terletak di bagian paling utara Indonesia. Pada masa kerajaan Majapahit dan kerjaan Sriwijaya, gugusan kepulauan Natuna merupakan kawasan persinggahan bagi para pelaut dan pedagang Nusantara. Baik sewaktu akan berangkat, maupun ketika kembali dari negeri Siam, Champa, Kamboha dan negeri Cina. Para pedagang dan pelaut itu singgah di Natuna untuk mengambil perbekalan air bersih atau perbekalan lainnya, dan juga sembari menanti cuaca membaik.

GFX

Author & Editor

NTX24 adalah sebuah Personal Web atau Blog yang menyediakan informasi tentang Natuna seperti WISATA PULAU, PANTAI, KESENIAN, BUDAYA dan lain-lain di daerah Kabupaten Natuna.

0 komentar:

Post a Comment